Kali ini ribuan orang berkumpul di kawasan Jammu. Mereka merayakan malam Maha Shivarathri, malam yang didedikasikan untuk Dewa Siwa. Iring-iringan orang mengenakan kostum berwarna-warni. Mereka berjalan sambil tak henti-hentinya berdoa.
Hari raya umat Hindu di India dengan di Indonesia dan di Bali khususnya, terdapat perbedaan yang sangat mencolok.
Meskipun secara prinsip mungkin sama, namun dilihat dari nama dan waktu penyelenggaraannya, kebanyakan hari raya umat Hindu di Bali tidak ada di India dan demikian juga sebaliknya. Mungkin satu-satunya perayaan yang secara prinsip dan memiliki nama yang sama hanyalah Siva Ratri. Dasar perayaan Siva Ratri terutama sekali dapat kita temukan dalam cerita-cerita yang disampaikan dalam kitab-kitab Purana. Meskipun memberikan hikmah yang serupa, namun ada beberapa versi perayaan Siva Ratri ini. Di dalam Hari Bhakti Vilas, Adhyaya 14 – sloka 200, yang dikutip dari Skanda Purana, bagian Nagara Khanda dikatakan: “yani kany atra lingani sthavarani carani ca tesu sankramate devas tasyam ratrau yato harah siva ratris tatah prokata tena sa hari vallabhah, Dalam bentuk apapun bentuk Siva Lingam yang bisa ditemukan di bumi ini, pada hari keempatbelas di malam bulan mati pada bulan palguna, saat itu, dewa Siva (Hara), pemimimpin para dewa, akan hadir (masuk) di dalam lingam tersebut. Karena itu, hari siva ratri ini merupakan hari yang sangat dicintai oleh Sri Hari”. Dalam versi seperti yang di disebutkan dalam sloka ini, pada hari keempat belas tepatnya di malam bulan mati, dewa Siva memasuki setiap bentuk Linga yang ada di alam semesta (khususnya di bumi) karena tepat di hari ini, beliau di kutuk oleh seorang Rsi supaya alat kelamin beliau jatuh ke bumi. Linga sebenarnya melambangkan alat kelamin dewa siva yang jatuh ke bumi untuk memberikan kesempatan kepada para pemujanya untuk berhubungan lebih dekat dengan beliau. Sedangkan dalam sloka yang lain juga di uraikan bahwa hari Siva Ratri merupakan hari kemunculan dewa Siva dari amarah dewa Brahma. Ketika beliau muncul dari amarah dewa Brahma, tangisan beliau menggentarkan seluruh alam semesta. Karena itulah beliau juga di kenal dengan nama Rudra (orang yang menangis). Terlepas dari dua versi cerita yang mengawalinya, seluruh umat Hindu di dunia lebih mengenal Siva Ratri sebagai hari dimana dewa Siva melakukan Yoga Samadi atau meditasi untuk kesejahtraan alam semesta.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
Jagalah nama baik walaupun di dunia maya.
Kami akan menghapus komentar yang Tidak sopan, memakai HURUF BESAR (kecuali nama, sesudah tanda(.), dan negara ), berupa caci maki, mengandung kata-kata kebun binatang, debat kusir, provokasi, di luar konteks, berupa undangan/reklame, Komentar yang terlalu panjang tanpa paragraf dan sulit dipahami, Komentar copy-paste.
Isi komentar adalah tanggung jawab penulis komentar, bukan tanggung jawab pengelola situs ini. Harap maklum.
"Jiwa yang baik berasal dari hati yang bersih"